Menikmati Hidup

 
Source : http://www.troplv.com/mobile/tropbuzz4.aspx

"Hidup itu anugerah. Hanya sekali. Maka karena itu, jangan hanya melewatinya tapi nikmatilah."

...

Bandung, 07 Agustus 2016

Seminggu merantau jauh dari rumah, banyak mengajarkan sesuatu pada saya. Terutama tentang hidup dan cara menikmatinya. Satu tahun kemarin saya telah bergulat dengan berbagai hal yang tidak disukai dan ternyata memang hidup saya bekerja dengan cara seperti itu, menikmati hal yang dipilih sendiri dengan tulus tanpa paksaan. Benar-benar efeknya terasa. 

Jauh dari rumah berarti jauh dari keluarga, dan bagi saya itu hal yang sangat menyulitkan karena bila masih belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, masih ada keluarga sebagai tempat berbincang dan melupakan sejenak masalah adaptasi tersebut. Tapi disini, saya harus mandiri dan tentunya bertanggung jawab. Maka karena itu, selalu menguatkan diri sendiri dengan bergumam dalam hati, "Na, ini pilihan lo. Lo sendiri yang milih untuk berjarak dari rumah. Jadi, jangan pernah menyesali keputusan yang udah dibuat. Nikmati dan ambil hikmahnya." Dan hal itulah yang jadi semacam pengingat untuk kembali bangkit dari masalah yang selalu jadi bayangan setiap permulaan tahun baru. Buktinya, terasa hari ini.

Bermula dari dilema mau ikut gladi atau engga. Biasalah, rasa mager menghinggapi. Sampai akhirnya, saya pc temen ngajak bareng wkwk. Emang sih the power of sksd bisa buat orang bertahan dan muncul di suatu lingkungan dibanding jaim-jaiman. Dan taraa akhirnya saya bisa menambah teman lagi dengan pengalaman duduk di antara ribuan maba lainnya di auditorium sabuga, dan dengar celetukan ibunya yg lucu walau garing wkwk.  Andai saya memilih berdiam diri di kosan, mungkin masih kebayang-bayang gue bisa nambah temen ga ya.. bisa sosialisasi ga ya... dan emang bener kata orang kalau ketakutan terbesar itu datang sebelum mencobanya. Hamdallah.

Jadi... sebenernya apa sih hubungan cerita di atas sama menikmati hidup? Ya, intinya untuk menikmati hidup tidak harus selamanya berada di zona nyaman karena di luar zona nyaman lah kamu bisa menikmati hidup seutuhnya. Bisa melihat kebahagiaan di tengah kerasanya dunia dan tentunya menjadi dewasa. Saya yang selama ini selalu merutuki nasib dan selalu menyalahkan diri terutama mengenai setiap keputusan yang diambil akhirnya berusaha memilih untuk menikmati keputusan itu. Toh, tak ada salahnya kan? Bilamana terasa salah, bukan berarti menjadi lubang besar dalam jalan hidupmu, tapi jadi pembelajaran untuk tidak melakukan hal yang sama. 

Hah, ternyata sesederhana itu untuk bisa menikmati hidup. Saya menikmatinya ya dengan cara sendiri, menjalaninya karena memang pilihan sendiri dan tentunya hal inilah yang membuat saya bisa lebih bersyukur.



CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top