-

"Hati itu abstrak, baik arah maupun wujudnya."

...

 Suara papan ketik memenuhi malam yang lengang ini. Saya sedang duduk di sofa menatap serius monitor. Sedang menggubah rasa menjadi rangkaian kata. Tulisan malam ini mungkin hanya sekedar curahan yang tak dapat disampaikan secara lisan atau tuk mengisi sabtu malam yang sepi.

 Pikiran saya sedang meracau tak jelas arahnya. Akhir - akhir ini sudah tidak ada kegiatan yang mengharuskan saya untuk melupakan pemikiran yang tidak penting, yang berujung pada pengendalian pikiran oleh hati. Saya pun tak mengerti dengan mudahnya pikiran saya dikendalikan oleh hati hingga tak tentu arahnya. Tak tentu ujungnya kemana.

 Sebenarnya yang sedang bercokol di pikiran saya adalah masa - masa dimana saya akan meninggalkan kota ini - walau belum jelas nantinya saya akan terdampar dimana -. Saya akan meninggalkan segala kenangan dan orang - orang yang sempat mengisi hari - hari saya yang sangat membosankan. Juga meninggalkan rasa yang ada.

 Hal yang paling ingin saya lenyapkan kehadirannya adalah rasa yang selama ini kerasan untuk menetap di hati. Saya hanya ingin melepas semuanya dan memulai lembaran baru. Menata kembali hati yang sudah tak jelas bentuknya. Mengosongkan segala rasa pada orang terdahulu. Hanya itu.

Hah, sudahi sajalah saya tidak mau mengingat hal yang terlampau pahit. Rumusannya sudah tak terpatri lagi di otak saya.

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment

Back
to top